Panglima Brimob di Riau yang Memohon Bayaran Rp 650 Juta ke Bripka Andry Dicopot
Kompol Petrus Hottiner Sima dilepas dari jabatannya selaku Panglima Batalyon( Danyon) B Pelopor Anak pertama di Rokan Ambang, Riau. Pembebasan ini diprediksi ekor duit Rp 650 juta yang ia dapat dari anggotanya Bripka Andry Kebajikan Irawan.
” Kompol Petrus telah di lepas dari bulan Maret, buat bagan pengecekan,” tutur Kabid Propam Polda Riau, Kombes Angket Johanes Setiawan, Senin( 5 atau 6).
Bayaran itu terbongkar sehabis Bripka Andry unggah percakapannya dengan Kompol Petrus di akun Instagram. Bripka Andry tidak dapat ia dimutasi sehabis berkontribusi pada pimpinan.
” Buat berantai dini aku tidak mengerti, seketika viral, itu saja,” singkatnya.
Pertanyaan asumsi Kompol Petrus menyambut duit Rp 650 juta dari Bripka Andry, Johanes berkata itu ialah iuran lazim.
” Buat yang iuran Rp 650 juta, itu iuran lazim betul, esok kita dalami lagi,” tutur Johanes.
Curhatan viral
Personel Brimob Polda Riau, Bripka Andry Kebajikan Irawan, viral di medsos, sehabis unggah obrolan WhatsApp dengan komandannya. Bripka Andry berterus terang sudah menyetor duit sampai Rp 650 juta ke atasannya itu sepanjang bekerja di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang terletak di Menggala Junction Kabupaten Rokan Ambang.
Perihal itu ia ungkapkan sehabis permohonan buat pembatalan mutasinya tidak diperoleh. Andry lebih dahulu menemukan pemindahan ke Batalyon A Pelopor yang terletak di Pekanbaru.
” Aku Bripka Andry Kebajikan Irawan, lebih dahulu bekerja di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang terletak di Menggala Junction Kabupaten Rokan Ambang, dimutasi bebas terdapat kekeliruan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang terletak di Pekanbaru,” tutur Andry dalam artikel akun Instagram kepunyaannya.
Pesan perintah pemindahan itu pergi pada 2 Maret, setelah itu pada 8 Maret beliau telah wajib mengarah ke tempat barunya. Andry kemudian menemui Dansat Brimob Polda Riau Kombes Angket Ronny Lumban Gaol buat memohon estimasi terpaut mutasinya. Karena beliau lagi mengurus bunda kandungnya yang sakit komplikasi.
” Kombes Angket RLG berlaku seperti Dansat Brimob dikala ditemui berkata, Kalian tak terdapat salah, kalian sangat lama di situ, sangat aman serta kalian tidak terdapat partisipasi pada dasar,” tutur Andry dalam caption di akun Instagram kepunyaannya.
Sehabis mengikuti uraian itu, Andry mengatakan apa saja yang sudah beliau jalani buat satuannya. Salah satunya mencari Dana dari luar kantor yang ditransfer ke rekening individu PHS.
” Harap permisi panglima, aku telah melaksanakan seluruh perintah Danyon aku, dari pengajuan ide pembangunan polindes ke Pemda Rohil serta telah tersadar klinik itu di kantor Batalyon. Tidak hanya itu aku pula dimohon mencarikan duit dari luar oleh Danyon serta telah aku setorkan sebesar 650 juta terdapat bukti- bukti transfernya,” tutur Andry dalam akun Instagramnya.
Perintah mencari duit itu terjalin semenjak Oktober 2021 sampai Februari 2023. Duit yang diterima dari rekanan di alun- alun itu menggapai Rp 650 juta serta disetor ke rekening individu PHS.
” Duit ini spesial ke rekening individu Danyon. Lain lagi Dana keinginan yang dia perintahkan, dan pula terdapat yang aku serahkan dengan cara kas pada Kompol PHS dibuktikan dengan chat WhatsApp. Saat sebelum aku dimutasi, aku dimohon oleh Kompol PHS mencari Dana sebesar 53 juta buat membeli tanah,” pungkasnya.
Walaupun sedemikian itu, bagi Andry, Dansat Brimob Polda Riau Kombes Angket Ronny Lumban Gaol menerangkan tidak menyambut duit itu. Ia pula memohon Andry melaksanakan pemindahan yang telah diputuskan.
” Aku tidak terdapat menyambut duit itu. Saat ini kalian kembali serta lakukan pemindahan ke Pekanbaru,” catat Andry pertanyaan balasan Kombes Ronny.
Propam Polda Riau selidiki
Propam Polda Riau hingga dikala ini sedang memahami permasalahan itu. Mereka telah mengecek beberapa saksi.
” Kita telah mengecek 8 orang selaku saksi,” tutur Kabid Propam Polda Riau, Kombes Angket Johanes Setiawan, Senin( 5 atau 6).
Bripka Andry Kebajikan Irawan membuat unggahan di Instagramnya karena tidak dapat dimutasi dalam bagan degradasi. Degradasi merupakan pemindahan yang bertabiat ganjaran berbentuk pembebasan kedudukan serta penyusutan eselon dan pemindahtugasan ke kedudukan, guna, ataupun area yang berlainan. Tetapi bagi Setiawan, pemindahan itu bukan degradasi.
” Pemindahan kepada Bripka Andry itu ialah pemindahan teratur. Beliau dimutasi bersama 34 personel yang lain. Bukan bertabiat degradasi,” ucap Setiawan.
Dari dimutasi, Bripka Andry belum sekali juga masuk biro ke kesatuannya di Batalyon A Pekanbaru. Lebih dahulu, ia biro di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang terletak di Menggala Junction Kabupaten Rokan Ambang( Rohil). Jarak Rohil ke Pekanbaru dekat 200 kilometer.
” Jadi hingga saat ini ia belum masuk biro semenjak awal kali beliau dimutasi. Alhasil disidang serta telah diputus, tetapi tidak senantiasa tidak muncul,” nyata Setiawan.
Sehabis patuh awal, Andry setelah itu menempuh cara patuh kedua pada bertepatan pada 23 Maret sebab telah terbatas 14 hari tidak masuk, serta permasalahan itu sedang dalam cara konferensi.
” Yang ketiga merupakan permasalahan yang hari ini viral. Kita telah dalami di Propam serta telah diproses buat ditindak lanjuti,” tutur Setiawan.